Daily Life,  Hidup Sehat

Premenstrual Syndrome (PMS)

Apakah PMS itu?

PMS adalah sebuah sindrom perubahan fisik dan emosional pada seorang wanita yang masih menjalani siklus mentruasi. (yang monopouse sudah tidak mengalaminya). PMS dialami oleh hampir 90% wanita yang berusia 20-50 tahun. Penyebab PMS belum juga diketahui sampai saat ini namun kita dapat mengenali gejalanya untuk kemudian mengurangi dampak PMS. Perlu diingat bahwa PMS adalah hal yang wajar bagi seorang wanita. (cool down..)


Gejala fisik dan psikologis PMS
Kalau seorang wanita mengalami rasa sedih dan gelisah yang tidak beralasan, mudah depresi, mudah marah, mood yang berubah-ubah, kecerobohan, insomnia, kurangnya nafsu seksual, hingga meningkatnya nafsu makan. Dan perubahan emosional ini terjadi pada saat menstruasi.. Wah! Berarti wanita ini sedang mengalami PMS.
Dan wanita yang sedang mengalami PMS mungkin juga akan merasakan badan pegal-pegal, pusing, dan menurunnya daya konsentrasi yang diakibatkan karena kurang tidur. Peningkatan berat badan pun terjadi akibat nafsu makan yang bertambah. Nyeri pada payudara. Diare, tubuh yang gembung, mual, hingga timbulnya masalah pada kulit dan rambut pun dapat muncul.

Kadar PMS tiap wanita berbeda
Tidak setiap wanita mengalami PMS loh! (apakah kamu termasuk dalam golongan yang beruntung ini?) Dan setiap wanita merasakan tingkat “keparahan” PMS yang berbeda-beda. Ada yang kelas ringan,tidak begitu terpengaruh dengan dampak PMS. Hingga ada yang kelas berat, emosi tidak terkontrol, sangat sensitif, sampai-sampai perlu dibuat tulisan “Jaga jarak! Sedang PMS!”. Hihihi…

Mengubah pola makan sebagai solusi untuk MENGURANGI dampak PMS
Untuk mengurangi dampak PMS, ada beberapa hal yang perlu diubah dalam gaya hidup, terutama mengenai pola makan. Pada masa PMS, tubuh sangat membutuhkan beberapa zat berikut: Vitamin B6, Magnesium, zat besi (zink), dan air. Zat-zat ini dapat diperoleh dari : sayuran, beras merah (brown rice), daging tanpa lemak (lean meats),biji-bijian (whole grains), dan kacang-kacangan (nuts and seeds).
Nah, selama menstruasi, sebaiknya hindari konsumsi susu. Memang sih, susu itu bagus karena mengandung kalsium. Tapi kalsium itu justru menghambat penyerapan magnesium. Sedangkan pada saat menstruasi tubuh kekurangan magnesium.
Selain itu, kurangi makanan yang berbahan dasar tepung. Seperti : mie, pasta, roti, hingga adonan mentah! (wah, kalau yang terakhir ini sih sudah pasti lah ya) Kenapa dihindari? Pertama, karena tepung akan menyerap dan menampung air dalam tubuh padahal pada masa menstruasi tubuh membutuhkan air untuk “menyiram” hormon yang keluar secara berlebih. Kedua, air yang tertampung dalam perut akan memicu rasa mual.
Mentega, keju, daging merah (red meats), dan makanan hewani lainnya sebaiknya dihindari. Karena makanan ini akan memicu produksi hormon yang sudah kepalang banyak yang kemudian memperburuk kondisi PMS. Kalau si-tubuh bisa bicara, mungkin ia akan berseru, “please, stop producing another hormone!”
Demi kebaikan orang-orang disekitar, (karena yang merasakan “getah” dari PMS adalah orang lain) perbanyaklah konsumsi sayuran. Makanan tersebut dapat mensuplai mineral dan vitamin tanpa menambah hormon.

Referensi :

http://central.PMSquiz.com/PMS-syndrome ,

http://www.articlecube.com/,

http://au.answers.yahoo.com/answers2/frontend.php

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *