Alam,  Bandung,  Curug Parompong,  Daily Life,  Indonesia,  Jawa Barat,  Kisah Hidup,  Traveling,  Wisata

Memperingati 1 Januari 2008 (Pantaskah disebut “Piknik”?)

Hari ini, Kamis, 1 Januari 2009, pukul 12:17 WIB, seorang sahabat mengirimkan saya sebuah sms :

“Aswrwb. Mb pu.. Mb pu.. Inget ga? Tepat setahun yang lalu, hari ini kita ngapain?”

Sejenak saya berpikir. Hanya dengan beberapa detik, kenangan hari yang indah dan bersejarah itu terbuka. Ada apa di hari minggu, 1 Januari 2008 ? Ada piknik pengurus asrama putri (astri/as3) ITTelkom 2007/2008!!!

Sebuah piknik yang dirancang untuk menjadi sebuah kegiatan yang tenang dan menyenangkan, layaknya sebuah keluarga piknik di halaman rumahnya. Ternyata menjadi sebuah petualangan berlumur tanah yang menantang dan spektakuler!

Survei ke lokasi, Curug Bubrug, dilakukan pertama kali oleh saya dan kuny (sekertaris asrama) pada tanggal 30 November 2007. (ehm..ehm..miladnya siapa ya?) Dari hasil survei, tempat ini kami nyatakan aman dan strategis untuk menjadi lokasi piknik wanita-wanita : yang cantik, sholehah, dan calon bidadari syurga. (jargon baru pengurus asrama 2008/2009. Hihi..lucu ya..)

Kami yakin belum banyak yang tahu lokasi ini. Karena saya pun terkagum-kagum dengan keindahan dan eksklusifitas yang ditawarkan objek wisata ini. Suasana yang sangat alami. Perjalanan sepanjang jalan Parompong yang indah.

Hoho..dibonceng sambil foto2.
Hoho..dibonceng sambil foto2.
survei_curug
Tersasar ke jalur lembang !
jembatan kayu
Sudah hampir sampai!

Tentunya kesemuanya itu akan mendukung suasana kekeluargaan yang kami harapkan. Jalur-jalan-setapak dari tempat parkiran menuju lokasi pun mudah dilewati. Tanahnya keras dan teguh. Sepertinya memang “klop” sebagai tempat untuk kegiatan santai : piknik pengurus. (belakangan kami menyadari penilaian kami salah..Oh,tidak!!!)

welcome!
welcome!
Peringatan
Jangan bandel ya!

Hari-H.

Pukul 06.30 WIB. Berangkatlah 18 orang pengurus asrama. (Hapi, April, dan Yulinar tidak bisa ikut) Kami menyewa sebuah angkot. Serta menggunakan 2 buah motor. Rombongan angkot dipimpin oleh Kuny. Saya bersama gita (2005), chipi, dan vna berangkat menggunakan motor. Dengan tersasar-sasar (karena ngga ada yang hapal jalur ke Ledeng), ban motor chipi yang bocor, hujan yang mendera, akhirnya kami sampai di lokasi dengan terlambat. Yang lainnya sudah sampai satu jam lebih awal. Padahal khan..harapannya dengan naik motor, jadi bisa duluan sampai! Tapi ternyata Allah berkehendak lain ya..

Dari tempat parkir motor menuju lokasi curug, kami berempat melewati medan yang amat-sangat-menantang! Tanahnya becek semua! Jalur setapak yang rapi jadi hancur berantakan karena sudah dilewati oleh rombongan pertama. Walhasil, selama 20 menit menuju curug, kami berempat berjalan terseok-seok. Tergelincir dan terjatuh. Perjalanan dipenuhi teriakan histeris. “mba pu..mba pu..licin nih..”, “mba pu..mba pu..tolongin..” Entah berapa kali chipi minta tolong, ataupun vna dan gita berteriak terkaget-kaget karena kakinya terjerembab. Saya pun sempat tertawa melihat gita yang jatuh dengan sukses. (Hekekeke…maaf ya,ta. Abis kamu lucu banget sih)

Kami pun sampai di lokasi dengan “selamat” (belepotan tanah, baju dan rok yang basah). Ternyata kondisi medan saat piknik ini jauh berbeda dengan pada saat survei. (Saat piknik, sepertinya sedang masa puncak musim penghujan di BDG) Coba perhatikan dari debit air terjun di bawah ini:

Kondisi Air (survei)
Kondisi Air (survei)
Kondisi Air (piknik)
Kondisi Air (piknik)

Ketika kami tiba, ternyata acara sudah dimulai. (Ternyata teman2 yang berangkat menggunakan angkot sudah foto-foto duluan!!! Curang!!!)

Pulang
Di awal, payung masih utuh. :p
Semangat!
Masih-belum-kotor! He…
Senangnya01
Cerianya..
Senangnya02
Yuhuu !!!

Hujan mendera. Tapi entah kenapa diena (bendahara), yang menjadi PJ acara games, tetap saja melanjutkan kegiatan. Saya yang baru tiba langsung bergabung. Setelah beberapa saat, saya lihat kondisi sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan games, dan saya lihat, sebetulnya diena pun sudah kebingungan untuk memimpin games. Maka saya bilang ke diena,”Dien, kita sudahi aja. Tambah deres nih. Nanti aja dilanjutin di asrama..” Diena pun menghentikan games.

Kami berteduh di sebuah gubuk reyot. Gubuk yang tak cukup menampung 18 orang. Akhirnya ada yang berdiri bergiliran.

Makan...
Makan…

Karena laparnya, kami anggota-rombongan-motor, makan dengan lahapnya. Ternyata ada yang membawa puding. Wah!!! Enak banget. Ada fla-nya juga! (siapa yang buat ya? Lupa,euy!) Karena sendoknya terbatas, kita suap-suapan deh.. Haha..seru banget! Terasa banget kebersamaannya!

Sini mami suapin..Mmm...
Sini mami suapin..Mmm…

Walau saya tahu ada wajah-wajah yang kelelahan, rok-rok yang bertanah, pakaian-pakaian yang basah oleh hujan.. Tapi saya merasakan sesuatu yang luar biasa saat itu. Saya benar-benar merasakan kedekatan dengan pengurus asrama.

Senyum..
Meet the family!
Kamar 103 (the public relation room)
The 4 musketeer. Kamar 103 (the public relation room)

11.00 WIB, kami pun kembali ke tempat parkir. Karena sebagian besar pengurus punya agenda kegiatan pada pukul 12.00 ke atas, maka piknik pun dirancang untuk menjadi kegiatan yang singkat.

Perjalanan menuju tempat parkir kendaraan kembali menjadi menantang. Jalur yang telah sempat kami lewati itu kini semakin becek dan licin. Jalur itu semakin berantakan-tidak-karuan setelah dilewati empat-orang-anggota-rombongan-motor. (hehe..including me!) Hujan semakin mengguyur. Angin semakin kencang. Dapat dipastikan, SETIAP payung yang digunakan menjadi rusak, tak sanggup menahan terpaan angin! Kejadian-kejadian lucu pun terjadi disepanjang perjalanan pulang. Kembali terpeleset dan terjatuh. Kembali kami hadapi dengan kegembiraan dan keceriaan.

on way home..
on way home..

Hujan yang deras, membuat aliran sungai meninggi. Jembatan penyebrangan sungai pun terhempas! Walhasil, kami menerjang sungai untuk dapat ke seberang. Saya sempat was-was di bagian ini. Khawatir ada yang terbawa arus. (nanti khan saya yang tanggung-jawab. Hiii..)

Ditengah derasnya aliran sungai. Beberapa orang yang heroik (cie..cie..) membersihkan terpal yang kami gunakan sebagai alas duduk. Terpal langsung dibersihkan dengan air sungai. Setelah diyakini bersih, terpal pun dilipat.

Terpal Cleaner
Terpal Cleaner

Selamat menuju mobil. Kami pulang dengan kondisi kelelahan.

Sepanjang perjalanan pulang kami pun tertidur..

Tidur
Zzz… (haha! Dasar iseng, saya lagi tidur pun jadi “korban”!)

Sampai di asrama pukul 13.00 (macet). Dengan kondisi sepatu dan kaos kaki yang basah, berwarna tanah, kami memasuki asrama. Karena khawatir lantai asrama yang bersih-nan-kinclong terkotori, dan takut esok harinya kami dimarahi ibu oneng, akhirnya dengan menenteng sepatu kami menuju kamar.

Asrama Putri
Finally home..

Lelah! Tapi menyenangkan. Teman-teman yang punya kegiatan di siang hari ini pun bergegas mandi dan berganti pakaian. Life goes on..

Temanku, hari ini ku melihat keletihan di wajahmu

Namun ku juga menyadari betapa berkilatnya sinar matamu

Sinar matamu memancarkan keceriaan!

Keluagaku, hari ini ku melihat betapa kotornya pakaianmu,

bahkan ku sempat menertawakan dirimu,

karena memakai sendal/sepatu putih,

yang akhirnya berubah warna dipenuhi tanah!

Hahaha!!! (makanya kalau dikasih tahu jangan membandel)

Ada tawa dalam keletihan.

Ada keceriaan dalam tantangan.

Ada kekeluargaan dalam perjuangan ini.

Tetaplah bersinar, pengurus asrama..

Berikan cahayamu kepada mereka yang membutuhkan. ^^

(Bertambah sayangku kepada keluargaku, pengurus asrama putri..)

6 Comments

  • HAMMAM ABDILLAH

    Setiap orang pasti punya masa-masa tak terlupakan..
    Dan terkadang ingin kembali ke masa itu..
    Bahkan kita terkadang benci pada apa yang memisahkan kita dengan apa yang terlanjur kita cintai..
    Huh !!

  • putrichairina

    Memang terkadang keinginan untuk kembali ke masa yang-tak-terlupakan itu muncul.
    Karena itu, jadikan tiap fase kehidupan kita menjadi berarti dan tak terlupakan.

    Jika pada akhirnya berpisah dengan apa yang terlanjur kita cintai..
    Memang berat..
    Tapi hidup terus berlanjut.
    Saatnya untuk bersyukur karena pernah memiliki sesuatu yang dicinta.
    Saatnya untuk bersabar menghadapi kondisi yang ada. Dan berusaha memetik hikmahnya.

  • kania

    hoh,,ckck,,wah hebat mbak pu3 apal sampe sedetail itu,,,heh,,jadi kangen..the most unforgetable momentnya itu ya mbak menurutku adalah semuanya kotor2an,,,gak kotor gak belajar”iklan rinso banget”..

    tapi aku seneng euy soalnya jarang2 ada moment kayak gitu..once in lifetime..palagi bareng all pengurus as3…

    kalau kata lyric lagu spice girl
    as we go on,,we remember..all the times we had together…as our life change,,come whatever..we will still be..FRIEND FOREVER..

    • putrichairina

      @Kania

      gak kotor gak belajar

      BenerRrr banget, kania!!!

      ArgGggHhhh… jadi (tambah) kangen kalian semua, keluargaku, pengurus as3!

      Nih, jadi inget lagu kesukaan Kania (yang diriku pun jadi suka) :

      Everybody needs a best friend in this world
      We all need one good thing in this cruel cruel world
      That we can count on all of our lives
      (Best Friend In The World)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *