Resume Buku : Januari 2009
Jurus Sehat Tanpa Ongkos.
Dengan bahasa yang sederhana ilmu-ilmu kesehatan dijelaskan. Sehat itu tidak hanya murah, namun mudah. Selama ada komitmen kuat untuk menjaga pola hidup. Ternyata kebanyakan penyakit atau gangguan fungsi fisik datang hanya karena pola hidup yang tidak sehat. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berminyak, kurang minum air putih, sedikit konsumsi buah dan sayur, jarang berolahraga, hingga waktu tidur yang tidak teratur membuahkan berbagai penyakit. Belum lagi
ditambah makanan cepat saji (fast food) dan makanan yang mengandung berbagai bahan kimia, misalnya mie dan soft drink. Menambah kompleks penyakit manusia modern saat ini.
Ternyata kunci sehat itu mudah, tinggal mengikuti pola hidup “orang tua” kita dahulu. Banyak mengkonsumsi sayur dan protein nabati. Tempe dan tahu pun menjadi pilihan jitu.
Hoho.. saya jadi teringat budaya makan sewaktu di kampus. Jajanannya yang berminyak.. Ayam goreng yang digoreng dengan minyak yang sudah amat jenuh.. Mie pun menjadi pilihan dikala terdesak. Banyakan yang ngga sehatnya.
Belum ada kata terlambat. Saatnya mulai membenahi gaya hidup. Supaya bisa mengoptimalkan usia yang ada dengan banyak berkarya. Pastinya kesehatan menjadi modal penting.
5 Cm.
Buku ini menceritakan persahabatan lima remaja. Yang awalnya tidak terarah. Dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan yang aneh dan nyeleneh. Hingga akhirnya mereka menemukan makna hidup mereka di puncak gunung Semeru. Buku ini sukses membuat saya mengimpikan mendaki gunung Semeru! Semoga tercapai cita ini..
Filosofi tentang 5 cm itu yang luar biasa menggugah! Untuk lebih jelasnya, saya sudah pernah membuat ulasannya. Klik disini.
Nanny 911
Padat dan berisi. Sepasang nanny dari daratan Inggris menceritakan tips-tipsnya dalam mengasuh anak. Banyak yang saya dapatkan dari buku ini. Terutama tentang cara mengasuh anak yang benar. Yang mungkin selama ini jarang sekali diajarkan dalam keluarga Indonesia. Setidaknya dalam keluarga-keluarga yang saya ketahui.
Dalam buku ini dijelaskan bagaimana menghadapi rengekan anak, mendewasakan anak balita (nah loh!), mengajarkan anak-anak untuk berkomunikasi, disiplin, dan bertanggung jawab. Sekaligus bagaimana mengungkapkan kasih sayang dengan benar. Karena seringkali orang tua terjebak dengan pandangan bahwa “tegas = tidak sayang”. Yang akhirnya membuat orang tua menurut saja dengan kemauan anak. Padahal ada batasan yang jelas diantara keduanya. Orang tua bukan hanya bertanggungjawab untuk memberikan rasa sayang. Namun juga rasa aman. Dan rasa aman bagi anak-anak adalah suatu keteraturan. Sayangnya ini seringkali luput dari pendidikan keluarga Indonesia yang saya kenal.
Buku ini saya rekomendasikan untuk rekan-rekan yang peduli akan perkembangan anaknya dan ingin memberikan pendidikan yang baik bagi anak.
Alhamdulillah.. Akhirnya ulasan buku ini tuntas juga saya tulis. Sudah lama ditunda-tunda. Mood itu akhirnya datang.
2 Comments
Vidya cHaNtiQue
hua langsung review 3 buku…
diriku udah baca beberapa buku ya tapi gitu..
mood untuk menuliskannya di blog kayaknya gak datang2 juga..
2 yang berhasil di tulis, huhu..
semoga mood itu datang..
Let’s do our resolution!!
Pingback: