StartUp,  Tekno

Mengenal Tipe Pendanaan StartUp IT (1) : Matchmaker

Melanjutkan tulisan mengenai menghidupkan startup tanpa bantuan modal dari pihak luar seperti angel investor maupun venture capital. Pada tulisan ini Saya akan membahas salah satu tipe pendanaan oleh pelanggan yang mungkin cocok untuk startup kamu. Yaitu tipe membuat perjodohan (matchmaker/marketplace business model).

Pengertian

Membuat Perjodohan (matchmaker) yang Saya bahas bukan biro jodoh online loh.. Membuat Perjodohan di sini adalah tipe startup yang mempertemukan dua pihak yang saling membutuhkan, yaitu penyedia jasa/penjual produk dan pembeli. Dalam bisnis model ini pemilik startup tidak perlu memiliki barang dan bahkan tidak perlu bertemu dengan penjual maupun pembeli. Pemilik startup hanya perlu membangun platform yang dapat mempertemukan penjual dan pembeli. Diantara contoh startup yang menggunakan model bisnis ini adalah GoJek, BukaLapak, Sribulancer, AirBnB, dan masih banyak lagi. Startup-startup ini membangun platform untuk mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu tempat. Pada model bisnis ini pemilik startup dapat mengambil keuntungan dari biaya yang dibebankan kepada penjual ataupun pembeli.

 

Tantangan Model Bisnis Perjodohan

Pada model bisnis ini, pemilik startup harus selalu berusaha untuk menyeimbangkan antara jumlah permintaan dan ketersediaan barang/jasa (demand and supply). Karena keseimbangan inilah yang akan membuat bisnis perjodohan (marketplace) akan hidup. Dari sisi penyedia jasa/penjual barang tentu akan lebih tertarik pada platform yang menyediakan calon pelanggan yang banyak karena akan berujung pada besarnya jumlah transaksi penjualan. Dan dari sisi pembeli tentunya akan lebih tertarik pada platform yang menyediakan banyak pilihan barang/jasa. Menyeimbangkan kedua sisi ini menjadi kunci sukses dari model bisnis perjodohan (marketplace).

Kisah Sukses

Di Amerika Serikat banyak orang yang memiliki anjing sebagai hewan peliharaan mereka. Sebagian besar malah sudah menganggap anjing sebagai bagian dari anggota keluarga. Sebagai pemilik anjing terkadang memerlukan orang lain untuk mengajak anjing mereka jalan-jalan dan menjaga anjing mereka dalam suatu periode waktu ketika mereka sedang sibuk ataupun berhalangan. Cara konvensional sebelumnya adalah dengan membayar relasi seperti saudara atau tetangga untuk melakukan hal tersebut. Namun tentunya ada keterbatasan jika mengandalkan relasi, yakni tidak setiap saat mereka dapat diandalkan. Di sisi lain pemilik anjing juga ada perasaan was-was jika anjing mereka dijaga oleh orang yang tak dikenal. Hal-hal buruk mungkin saja terjadi terhadap anjing mereka.

Adalah DogVacay.com situs yang mempertemukan antara pemilik anjing dengan calon penjaga anjing yang hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut. Melalui situs ini, pemilik anjing dapat mencari penjaga anjing yang berada di sekitar mereka. Situs DogVacay.com menyediakan berbagai fitur yang disenangi oleh para pemilik anjing, diantaranya ; pemilik anjing dapat melihat profil para calon penjaga anjing mereka termasuk testimoni mengenai si calon penjaga anjing, mendapatkan foto harian kegiatan anjing mereka bersama penjaga anjing, bahkan anjing mereka mendapatkan asuransi khusus dari DogVacay!

Situs DogVacay.com

Situs DogVacay.com pun sukses dan menjadi situs favorit para pemilik anjing di Amerika Serikat. Pada awal berdirinya DogVacay tidak menyandarkan bisnis mereka pada dana dari angel investor maupun venture capital. DogVacay mengambil biaya per transaksi yang dilakukan oleh pemilik anjing (fee per transaction). Dogvacay merupakan contoh startup yang sukses menerapkan model bisnis perjodohan (matchmaker/marketplace).

Kisah Gagal

Banyak startup yang berawal dari dukungan dana orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman. Jessica Jackley dan Dana Mauriello menemukan ada banyak teman mereka yang sebetulnya ingin berinvestasi dalam suatu bisnis/startup namun tidak memiliki akses kepada para calon pebisnis. Mereka pun kemudian melihat ini sebagai suatu peluang bisnis yakni dengan membangun platform yang mempertemukan antara pengusaha dan para calon investor personal (private investor). Ide mereka adalah membangun semacam pendanaan massal (crowdfunding) untuk investasi bisnis yang mereka namakan ProFounder.com.

Mereka memulai ProFounder.com pada Agustus 2009, launching ProFounder.com pada November 2010, dan mendapatkan pendanaan sebesar 1.3 juta USD (17 milyar Rupiah) pada Januari 2011. Dari pendanaan ini ProFounder.com menjalankan roda bisnisnya dengan lebih kencang melalui pengembangan produk dan marketing yang masif.

Sayangnya ditengah jalan mereka menemukan kendala legal terhadap model bisnis yang diterapkan oleh ProFounder. Yaitu adanya peraturan investasi di Amerika Serikat yang mensyaratkan investor personal (private investor) yang ingin berinvestasi untuk perusahaan swasta haruslah terdaftar sebagai investor terakreditasi (accredited investor). Untuk mendapatkan akreditasi investor personal ini seseorang haruslah memiliki kekayaan bersih sebesar 1 juta USD (13 milyar Rupiah) ataupun memiliki penghasilan minimal 200.000 USD (2.5 milyar Rupiah). Hal ini tentunya tidak sesuai dengan konsep yang ProFounder. Menemui jalan buntu akhirnya ProFounder menutup jasa mereka.

Email pemberitahuan tutupnya ProFounder.com

Tips Untuk Memulai Model Bisnis Perjodohan

Dari kisah sukses dan gagal startup yang menggunakan model bisnis perjodohan (matchmaker/marketplace business model) dapat diambil beberapa tips/pelajaran, yaitu :

  • Fokus pada segmen/pasar yang spesifik. Dalam hal ini kita dapat mengambil pelajaran dari DogVacay. Walaupun untuk mengembangkan platform DogVacay agar dapat menerima hewan-hewan lainnya reltif mudah akan tetapi DogVacay membatasi pasar mereka untuk pemilik anjing saja.
  • Mulailah dari skala yang kecil. Hal ini untuk meminimalisir resiko dan untuk memahami lebih dalam mengenai segmen yang disasar. Seandainya saja ProFounder lebih dahulu mempelajari lebih detail mengenai peraturan investasi di Amerika tentunya ProFounder masih punya sumber daya (waktu dan DANA) untuk mengubah haluan bisnis mereka (pivoting). Ada pula contoh budgetplaces.com yang memulai bisnisnya dari blog sederhana yang kemudian berkembang menjadi salah satu situs favorit pelancong luar negeri untuk mencari penginapan yang murah.
  • Ketahui lebih dalam mengenai motivasi dan espektasi dari pihak penjual barang/penyedia jasa dan pihak pembeli dan bangun ikatan yang baik dengan dua pihak ini (building engagement). Karena dengan mengetahui motivasi serta espektasi mereka kita dapat membangun suatu platform yang membuat kedua pihak tersebut merasa lebih nyaman menggunakan platform yang kita bangun.

 

Demikianlah ulasan dari Saya mengenai model bisnis perjodohan (matchmaker/marketplace). Semoga dapat bermanfaat terutama untuk teman-teman yang sedang mengembangkan startup. Memulai bisnis dari dana pelanggan kita bukanlah hal yang mustahil. Dan tidak perlu menunggu kucuran dana dari investor untuk memulai suatu startup.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *