Parenting : Dream, Believe, Achieve

Teringat seorang sahabat yg ketika diberitahu ttg undangan pernikahan Sy ia berujar : “Selamat ya, Pu. Sesuai dg target kamu, nikah di usia 25thn.”

Terus terang saat itu Sy tidak ingat akan “impian” tersebut. Ya Sy ingat Sy punya sebuah catatan tentang apa2 yg Sy inginkan. Seiring waktu, krn tidak terlihat, maka catatan itu terlupakan.

Agaknya dikarenakan kesibukan dan usia yg makin bertambah. Sy cenderung menjalankan hidup dg prinsip “let it flow”..

Lalu terinspirasi dg kisah Ibunda Muzammil, penghapal qur’an yg belakangan ini terkenal. Tentunya pencapaian tersebut tidak Ibunda Muzammil raih tanpa usaha yg sungguh-sungguh. Lalu Sy jadi berpikir ttg apa-apa yg Sy usahakan.. Hmm.. Rasanya sangat minim..

….

Alhamdulilah Sy dikarunai 2 anak laki-laki. InsyaAllah satu lagi laki-laki masih di dalam kandungan. Anak laki-laki, calon pemimpin keluarga. Jaman sekarang sulit mencari pemuda muslim yg tidak merokok, apalagi yg sholat 5 waktu jauh lebih sulit menemukannya. Itu yg Sy lihat dari pergaulan dg rekan-rekan muda.

Sy baru menyadari betapa berbeda cara mengasuh anak laki-laki dan anak perempuan ketika salah seorang keponakan perempuan Sy yg masih balita main ke rumah. Saat Ardan bertingkah salah dan diingatkan Ayah dg keras, Ardan bukannya nurut malah menjawab dg menantang. Keponakan perempuan Sy saat itu memperlihatkan ekspresi ketakutan. Ia langsung mencari ibundanya. Berbeda sekali dg anak laki-laki..

Maka amanah 2 anak laki-laki (insyaaAllah jadi 3) harus dijaga dg sungguh-sungguh. Karena dari pemimpin yg shaleh akan terwujud generasi yg shaleh. Karena ada pertanggungjawaban atas amanah anak laki-laki yg saat ini masih terlihat lucu-lucu (karena masih balita).

Bismillah.. semoga Allah mampukan untuk membangun generasi yg shaleh dan kuat. Harus lebih yakin dan semangat. Karena ada Ayah Waluyo Budiyanto yg membersamai langkah.

Laa haula walaa quwwata illa billah..
Tiada daya dan kekuatan melainkan atas izin Allah