Pengambilan Keputusan
Setiap organisasi menghadapi berbagai permasalahan yang perlu dipecahkan di setiap waktunya. Permasalahan-permasalahan ini muncul akibat adanya perbedaan atau jarak antara tujuan yang diharapkan dan kondisi saat ini. Proses pemecahan masalah adalah proses mengidentifikasi perbedaan dan kemudian melakukan tindakan untuk menghilangkan perbedaan tersebut (Anderson dkk, 2012). Pemecahan masalah terdiri atas tiga proses utama, yaitu pengambilan keputusan (decision making), implementasi keputusan, dan evaluasi hasil. Pengambilan keputusan tidak memakan porsi lebih besar daripada proses implementasi dan evaluasi hasil (Peter F. Drucker, 1967). Namun dampak dari keputusan yang dihasilkan sangatlah besar. Oleh karenanya proses pengambilan keputusan ini menjadi krusial dalam pemecahan masalah organisasi.
Tahapan Dalam Pengambilan Keputusan
Dalam tulisannya yang berjudul The Effective Decision (1967), Drucker menyebutkan bahwa untuk mencapai efektifitas maka proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh managerial haruslah dilakukan secara sistematis. Pada umumnya ada lima tahapan dalam pengambilan keputusan (Anderson dkk, 2012).
- Identifikasi Masalah
Dalam tahapan ini permasalahan diidentifikasi dengan pendefinisian tujuan, kondisi saat ini, dan jarak diantaranya. Sebagai contoh misalkan suatu perusahaan yang ingin melakukan investasi pada berbagai proyek di tahun depan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal (tujuan). Namun perusahaan tersebut hanya memiliki anggaran yang terbatas untuk berinvestasi di tahun depan (kondisi saat ini). Diperlukan proses penentuan portofolio investasi yang tepat agar tujuan perusahana tercapai dengan menyadari keterbatasan yang ada.
- Menentukan Berbagai Alternatif Solusi
Dalam tahapan ini diidentifikasi berbagai alternatif solusi dari permasalahan tersebut. Misalkan untuk kasus investasi di atas, dibuatlah daftar proyek-proyek investasi yang potensial untuk dilakukan di tahun yang akan datang.
- Menentukan Kriteria Penilaian
Dalam tahapan ini dilakukan pendetailan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif-alternatif solusi. Misalkan kriteria yang digunakan adalah memaksimalkan keuntungan, meminimalkan pajak, memuaskan pelanggan, dsb. Dalam suatu permasalahan dapat terdiri dari satu atau lebih kriteria penilaian yang digunakan. Semakin kompleks permasalahan maka kriteria penilaiannya akan semakin banyak.
- Evaluasi Alternatif Berdasarkan Kriteria
Dalam tahapan ini dilakukan evaluasi masing-masing alternatif terhadap kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat berbagai alat bantu dalam melakukan evaluasi alternatif solusi diantaranya yang akan diulas adalah analisa biaya manfaat (cost benefit analysis), proses hirarki analitis (analytics hierarchy process/AHP), skor kartu berimbang (balanced score card), dan perencanaan skenario (scenario planning). Masing-masing alat bantu ini memiliki karakteristik, kelebihan, dan keterbatasan. Kuncinya adalah bagaimana memilih alat bantu yang tepat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
- Menentukan Keputusan
Dari hasil evaluasi alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, akan diperoleh alternatif yang akhirnya menjadi keputusan final.
Referensi
David R. Anderson, Dennis J. Sweeney, Thomas A. Williams, Jeffrey D. Camm, Kipp Martin. 2012. “An Introduction To Management Science Quantitative Approach To Decision Making, Revised 13th Edition”. Ohio: South-Western Cengage Learning.
Peter F. Drucker. 1967. “The Effective Decision”. The Magazine. https://hbr.org/1967/01/the-effective-decision
Illustrasi decision making : rocket.gwof.uk