Teori Utilitas Dan Relawan Vaksin Covid19
Teori utilitas menjelaskan bagaimana persepsi seseorang terhadap risiko berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Termasuk keputusan bersedia menjadi relawan vaksin Covid19.
Teori utilitas menjelaskan bahwa dalam mengambil keputusan individu akan berupaya mengambil keputusan yang memenuhi harapannya. Utilitas sendiri dapat diartikan sebagai perasaan dan evaluasi personal yang bersifat subjektif. Termasuk di dalamnya minat, perasaan, respon imbal-balik dari pengambilan keputusan yang mempertimbangkan kerugian dalam peristiwa yang berisiko (Shi dan Wang, 2018).
Preferensi/kecenderungan tiap orang terhadap risiko dari suatu keputusan berbeda-beda. Ada tiga karakter preferensi risiko, yaitu pengambil risiko, netral, dan penghindar risiko. Pengambil risiko akan mengambil keputusan dengan potensi keuntungan finansial terbesar walaupun risikonya besar (utilitas kecil). Kurva utilitas pengambil risiko berbentuk cekung. Penghindar risiko akan mengambil keputusan dengan potensi risiko terkecil (utilitas besar) walaupun keuntungan finansialnya kecil. Oleh karenanya kurva utilitasnya akan berbentuk cembung. Sedangkan untuk karakter netral memiliki posisi berimbang antara memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.
Subjektifitas dalam teori utilitas terbagi atas dua kategori yaitu subjektifitas individu dan subjektifitas probabilitas. Subjektifitas individu adalah pembobotan utilitas yang merujuk pada preferensi individu. Sedangkan subjektifitas probabilitas adalah pembobotan utilitas berdasarkan estimasi individu atas kemungkinan kemunculan suatu kejadian (Shanteau dan Pingenot, 2009).
Subjektifitas utilitas ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan membantu pengambilan keputusan dalam kondisi tidak menentu yaitu ketika informasi terbatas dan nilai yang diharapkan di luar dari pemaksimalan nilai ekonomi. Contohnya dalam pengambilan keputusan medis seperti menjadi relawan vaksin Covid19. Vaksin Covid19 saat ini masih dalam uji klinis namun karena kondisi darurat maka diizinkan untuk dipergunakan. Artinya efek samping dari vaksin Covid19 ini berpotensi ada dan masih dalam proses penelitian. Dalam kondisi normal, seseorang akan enggan untuk menggunakan vaksin Covid19 karena khawatir akan efek samping yang mungkin akan muncul. Namun karena khawatir anak dan orang tuanya tertular Covid19, apalagi jika ia memiliki kerabat yang menjadi korban Covid19, maka ia akan bersedia menjadi penerima vaksin Covid19.
Relasi antara preferensi dan hasil keputusan dapat dirumuskan dalam suatu fungsi utilitas. Fungsi utilitas kemudian dapat dipergunakan untuk memprediksi keputusan seseorang yang memiliki preferensi sama ketika menghadapi kondisi serupa. Hal ini berguna dalam menjelaskan dan memprediksi pengambilan keputusan yang berdasarkan atas perilaku, bukan rasional.
Referensi
Gonglong Shi dan Qian Wang. 2018. “The Application of Utility Theory in the Decision-Making of Marketing Risk Management”. Xi’an, China: Atlantis Press.
James Shanteau dan Allenne Pingenot. 2009. “Subjective Expected Utility Theory In M. W. Kattan (Ed.) Encyclopedia of Medical Decision Making”. Los Angeles: Sage Publications, Inc.
Ilustrasi Risk-Benefit : blog.guidedchoice.com