Manajemen Strategi – Kapan Pelaku Usaha Membutuhkannya?
Pelaku usaha memerlukan keilmuan Manajemen Strategi bila ia mengharapkan usahanya dapat survive dan growth, apalagi di tengah kondisi lingkungan saat ini yang Volatile, Uncertain, Complex, dan Ambiguity (VUCA). Pengusaha, kecil maupun besar, harus dapat beradaptasi, berinovasi, membuat strategi, dan mengeksekusinya dengan cepat untuk dapat bertahan. Kita dapat menyaksikan betapa banyak perusahaan-perusahaan besar yang punah akibat sudah merasa nyaman dengan dominasinya, malas berinovasi, dan malas mendefinisikan ulang strateginya. Contohnya adalah perusahan KODAK.
Kondisi lingkungan pun kini semakin tidak menentu dengan pandemi Covid19. Tidak ada yang dapat memastikan kapan pandemi akan berakhir. Hal ini sangat berdampak pada sektor bisnis. Kita dapat melihat betapa banyak bisnis yang mengurangi karyawannya hingga gulung tikar akibat pandemi Covid19. Termasuk pedagang kecil seperti pedagang buah, sayur, dan kaki lima yang akhirnya memutuskan untuk balik ke kampung halaman karena tidak dapat bertahan hidup.
Apakah penjual buah-buahan yang kita sering jumpai di pinggir jalan memerlukan untuk belajar Manajemen Strategi?
Penjual buah-buahan di pinggir jalan perlu mempelajari Ilmu Manajemen Stretegi. Mengapa? Karena setiap pelaku usaha, termasuk penjual buah-buahan, mengharapkan keuntungan dari usahanya. Tidak hanya keuntungan dalam jangka waktu pendek, penjual buah-buahan pastilah juga ingin agar usahanya mampu bertahan dan bahkan berkembang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, tentulah pedagang buah-buahan memerlukan pemahaman akan Manajemen Strategi.
Contoh bisnis kecil yang mampu memanfaatkan strategi pemasaran adalah siomay pink. Siomay pink awalnya hanyalah satu gerobak pedagang siomay yang diberi warna pink. Namun karena dapat menarik begitu banyak perhatian akhirnya menjadi viral, ramai pembeli, dan meraup keuntungan.
Kemudian kita dapat melihat juga usaha pedagang buah yang awalnya hanya menjajakan buahnya namun kemudian juga menjajakan es buah segar. Dalam manajemen strategi ini dikategorikan sebagai bentuk differensiasi produk dan menaikkan nilai economies of scope karena dengan mempergunakan sumber daya dan bahan baku yang sama namun dapat menawarkan produk akhir yang berbeda. Akhirnya akan menurunkan jumlah rata-rata biaya keseluruhan dari dua jenis usahanya tersebut (jual buah dan jual jus buah segar).
Bagaimana contoh riil dari manajemen strategi untuk pedagang buah? Tunggu tulisan selanjutnya dalam kategori bisnis dan manajemen di blog ini ya.
Ilustrasi strategi : dreamstime.com
One Comment
Pingback: